Oleh: yanuangga | Mei 5, 2010

Meteor jatuh di Jakarta

JAKARTA – Sebuah ledakan terjadi di Jalan Delima 6 Gang 2 Nomor 31 RT 01 RW 5 Malaka Sari, Duren Sawit, Jakrta Timur.

Akibat ledakan keras tersebut, atap rumah milik tiga warga ambruk. Menurut keterangan warga, peristiwa ini terjadi sekira pukul 16.00 WIB, Kamis (29/4/2010).

Adapun rumah yang rusak itu adalah milik Sudarmodjo, Marzuki, dan Kusnadi. Menurut Suwardi, tetangga depan rumah nahas itu, dia mendengar ledakan yang didahului desingan suara aneh. Saat peristiwa, dia berada sekira 10 meter dari tempat kejadian.

Menurut Kapores Jakarta Timur Kombel Pol Hasanudin, pihaknya belum bisa memastikan sumber ledakan. “Dari pemeriksaan sementara di TKP, tabung gas yang ada di tiga rumah itu tidak bermasalah, atau tidak meledak,” ujarnya.

Pihaknya, kata dia, sedang menunggu hasil penyelidikan tim labfor yang sudah turun ke lapangan. Sementara itu, warga masih menunggu hasil penyelidikan tersebut.

Menurut warga, tidak ada bau gas dan peristiwa aneh lainnya selain suara desingan dan ledakan keras. Kondisi tiga rumah tampak porak-poranda lantaran jebol pada bagian atapnya seperti tertimpa benda berat dari atas hingga amblas ke dalam tanah.

Selain itu, terdapat sejumlah benda yang tampak hangus tapi tidak menimbulkan api. Saat kejadian, tidak ada penghuni rumah, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka. TKP sudah dipasangi garis polisi. .Tim Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) dan Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri memastikan, Senin (3/5), tiga rumah yang hancur di Duren Sawit, Jakarta, lantaran kejatuhan meteor.
Kecepatan benda luar angkasa tersebut mencapai ribuan kilometer per jam dengan suhu lebih dari 100 derajat celsius. Tim Lapan dan Puslabfor hanya menemukan serpihan debu yang tidak mengandung unsur bahan peledak dan gas di lokasi kejadian. Hingga kini, rumah yang tertimpa meteor masih dikerumuni warga. Pemilik salah satu rumah yang hancur, Subari Marzuki, mengaku tidak akan menjual rumahnya karena memiliki kenangan pernah kejatuhan meteor.

Meteor adalah sisa asteroid atau bintang yang telah hancur. Saat berpapasan dengan Bumi, meteor tertarik gravitasi Bumi dan masuk ke atmosfer. Meteor yang jatuh di wilayah Indonesia bisa terjadi dua hingga tiga tahun sekali. Namun yang ukurannya relatif besar, dalam seratus tahun terakhir sudah terjadi tujuh belas kali. Dan yang terbesar adalah batu meteor yang jatuh di kawasan Jumapolo, Jawa Timur, pada Maret 1984 seberat 32 kilogram.
Sejumlah warga masih berdatangan ke kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (1/5). Mereka penasaran ingin melihat tiga buah rumah yang rusak diduga akibat jatuhnya meteor. Menurut warga setempat, rusaknya ketiga rumah ini diakibatkan ledakan keras yang berasal dari kediaman Sudarmodjo.

Ledakan membuat seisi rumah hancur berantakan. Begitu juga dengan kedua rumah yang berada di samping tempat tinggal Sudarmodjo. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pemicu hancurnya rumah tersebut diakibatkan hantaman meteor yang terjadi pada Kamis lalu.

Tim Lapan juga menegaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut karena kemungkinan terjadinya meteor yang jatuh ke rumah penduduk sangat kecil. Hal ini disebabkan kondisi geografis Indonesia yang sebagian besar adalah lautan dan hutan. Sampai saat ini tim Lapan dan Puslabfor Mabes Polri masih terus melakukan penelitian dan evaluasi terhadap hancurnya ketiga rumah itu. Polisi memastikan penyebab ledakan di Jalan Delima VI, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin, berasal dari luar angkasa. Namun, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan belum bisa menyimpulkan benda yang dimaksud adalah meteorit.

Berdasarkan pantauan SCTV, Jumat (30/4) pagi tadi, untuk kedua kalinya tim Pusat Laboraturium dan Forensik Markas Besar Polri memeriksa tiga buah rumah di Jalan Delima, Duren Sawit, yang hancur akibat ledakan. Adapun Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur Komisaris Besar Pol. Hasanuddin menegaskan, kesimpulan ledakan bukan berasal dari benda buatan manusia didapat setelah dugaan ledakan dari tabung gas tak terbukti.

Kemarin petang, warga di sekitar Jalan Delima VI, Duren Sawit, dikagetkan ledakan keras. Akibat ledakan tiga rumah rusak parah. Menurut saksi mata bernama Manurung, asal ledakan terdengar dari rumah Sudarmojo. Sebelum ledakan terjadi Manurung sempat mendengar suara aneh di udara. [baca  juga : meteor jatuh di nusa tenggara timur]

dikutip dari : liputan6


Tinggalkan komentar

Kategori